Cara bayar tagihan listrik SAT belum praktis

Orang bijak taat pajak, itu kata orang bijak.

Tagihan listrik SAT bulan ini, Rp 1.378.580. Hmmm… brarti tagihan listrik bulan ini lebih ngirit dibanding tagihan bulan kemaren, sebesar Rp. 1.468.960. Tugas bayar listrik di SAT sudah menjadi rutinitas sendiri buat Koordinator SAT. Pasale, Listrik di SAT2, yang satu gedung dengan SPMB menjadi tanggung jawab SAT secara mandiri. Tidak ada subsidi dari pusat untuk pembiayaan operasional listrik. Dampaknya, tiap bulan SAT harus menyisihkan sekitar 1,5 juta untuk tagihan listrik SAT2.

Jadi bagaimana kurnia mengurus pembayaran listrik SAT2 selama ini? Let’s see
Ketika awal dulu, kurnia sempet bingung. Soalnya juga tidak tahu, kalo ada tugas untuk membayar listrik SAT2. Baru ketika mas Heru (Koordinator SAT sebelumnya) memberi tahu tentang kewajiban ini. Aku baru nggeh 😀 .Selanjutnya, kurnia juga bingung, “Kok gak ada yang nagih tagihan kayak di rumah?” He he.. maklum kalo di rumah, ada muda-mudi yang dateng berkeliling ke rumah-rumah untuk menarik uang tagihan listrik warga tiap bulannya. Di SAT ternyata yang seperti itu tidak ada. Doeeeenk!

Trus bagaimana? Ternyata, aslinya, setiap pengguna jasa PLN harus datang ke kantor PLN atau loket-loket pembayaran Listrik terdekat untuk melakukan pembayaran tagihan listrik. Selama ini, kurnia bayarnya di Bank BTN yang lokasinya tidak jauh dari PUSKOM UNS. Bank BTN berada di sebelah barat kantor PUSKOM, satu gedung dengan LPP UNS. Di sana, kurnia tinggal ngisi Formulir Pembayarn Jasa yang sudah disediakan. Soal nominalnya berapa, nanti mbak tellernya akan memberi tahu kita.

Soal nominal, dulunya kurnia sempet ngeyel sama mas heru. “Mosok gak ada yang buat ngecek berapa tagihan bulan ini mas?” bantahku ketika berdiskusi dengan mas heru kala itu. Aneh kan kalo kita bayar ke loket, tapi kita tidak tahu berapa kita harus bayar. Apalagi di sini, di SAT, kurnia tidak dapat jatah uang khusus untuk melakukan pembayaran. Tapi ngumpulin sendiri dari uang setoran harian. Jadilah kurnia harus mengira-ira, “Berapa ya tagihan bulan ini?”. Sampai akhirnya kurnia ketemu dengan layanan pengecekan tagihan listrik di sini. Dari situ kurnia bisa tahu berapa nominal pembayaran tagihan listrik yang dilakukan SAT.

Di layanan pengecegan tagihan listrik ini, kita tinggal memasukkan ke 12 digit nomor pelanggan kita. Buat contoh, silahkan coba lihat tagihan listrik di SAT2 di nomor 520520796665. Coba degh! Di halaman berikutnya, kita akan diberikan info mengenai info pelanggan dan jumlah nominal yang harus kita bayarkan. Di sana, kita juga bisa lihat tagihan-tagihan listrik bulan sebelumnya. Tinggal pilih di bagian atas. Just like this!

Jadi, overal beginilah cara kerja kurnia melakukan pembayaran tagihan listrik
1. Setiap bulan, kurnia harus menahan uang setoran billing SAT2 sampai sekitar 2 minggu.
2. Setiap menjelang tanggal 10 tiap bulannya, kurnia akan datang ke Bank BTN sembari membawa uang dari akumulasi pengumpulan setoran yang kurnia tahan. Rata-rata, kurnia harus mengumpulkan sekitar 1,5juta.
3. Pembayaran dilakukan dengan mengisi Form Pembayaran Jasa yang sudah disediakan Bank BTN. Jika nominal yang kurnia bawa kurang, kurnia harus keluar dan mengambil kekuarangan uang di rekening tabungan kurnia. Ambil pake ATM Bersama yang ada di depan kantor BTN. Fyuhh… begini kalo kurang 🙁

Eee… hari ini mbaknya teller bilang, “Mas… daripada sampeyan bolak-balik, mbok mending langsung ke ATM saja. Bisa kok”. Dubrak….. jadi selama ini 🙁 🙁 🙁 wagh-wagh, katrok ne. Jadi selama ini apa yang kurnia lakukan ndak praktis babar blas! Ok, selanjutnya mari kita lihat mungkinkah SAT bisa mempermudah rutinan ini.