SOP Billing SAT 2008, Capek degh…

Miris aku ketika salah satu crewku bertanya, “Alamat billing SAT apa?”. DUBRAAAAKKK, jadi selama ini kemana aja. Hiks… hiks… merasa gagal aku.

SAT Puskom UNS dimata mahasiswa UNS adalah tempat dimana mereka bisa memanfaatkan akses internet di dalam kampus. Warnet Kampus, begitulah mungkin selama ini SAT dipandang selama ini. Walau sebenarnya SAT tidak hanya sekedar layanan internet saja. But, more than that! Faktanya, SAT memang lebih dikenal dengan layanan internetnya. Biasanya, temen-temen mahasiswa datang ke SAT di sela-sela kuliah atau ketika memang sudah selesai dari kuliah.

Sudah menjadi seorang crew SAT untuk memantau mahasiswa yang menggunakan akses internet di SAT. Memberitahu user di meja berapa yang tidak digunakan, memulai biling, membantu user jika mereka mengalami kesulitan, menyetop biling user jika sudah selesai sampai akhirnya menerima pembayaran bea internet dari user. Rutinitas itulah yang selama ini terjadi di SAT. Semua maganger SAT, actually sudah mendapat pembekalan mengenai SOP (Standart Operasional Procedure) yang ada di SAT. Termasuk mengenai penggunaan biling yang ada.

Sudah hampir 8 bulan berjalan. Perubahan billing juga sempat dilakukan melihat penggunaan billing yang sedikit bermasalah, karena kurang efisien. Sistem billing yang sebelumnya digunakan adalah PHP Euy, salah satu billing dari PHP yang dibuat oleh orang Indonesia. Sayangnya sistem ini masih manual. Kita harus melakukan start dan stop billing secara manual. Selain itu, agak merepotkan. Karena rekap transaksi non internet (seperti print, scan, softdrink dll) tidak langsung integrated di dalamnya. Tiap bulan, kurnia dan mbak peni mendapat kerjaan ekstra karena masalah ini. Beruntung, ada BiOS (Billing Open Source) yang dibuat oleh team baliwae. Walau masih tetap sistem manual (karena masalah teknis internal), tapi koordinator dimudahkan. Semua transaksi bisa integrated di situ. Mulai biling soal internet sampai soal transaksi non internet.

Minggu kemarin sempat kaget aku mendengar salah satu pertanyaan salah satu crewku, “Alamat billingnya opo to kur?”. Kontan saja aku nyahut, “DUBRAKKKKS, selama ini kemana aja mas?”. Fyuh… walau dengan sedikit canda. Sebenere aku memendam sedikit kekecewaan terhadap statement tsb. Ya iya, jadi selama ini kerjanya gmn? Opo njagakne yang ada? Anak PKL? Pokoke trimo dadi. Ck ck ck… ayo donk. Prosedur sudah ada. Apa segh susahnya mengikutinya. 🙁

Ok, ini dia sedikit prosedur operasional yang bisa aku share untuk sementara ini.
1. Alamat billing SAT. Ini adalah alat utama operasional yang sedang kita bahas, tanpanya… operasional akan ribet ben myumet. He3x. Here there are :
SAT 1 : http://sat.uns.ac.id/sat1
SAT 2 : http://sat.uns.ac.id/sat2
2. Login ke sistem. Semua crew sudah memiliki akun masing-masing. Akun admin sebisa mungkin digunakan. Berikut Nama dan user yang digunakan :
kurnia : kurnia
hendri : hendri
arko : arko
peni : peni
iin : iin
pras : pras
pkl : pkl
andi : andi
ari : ari
ita : ita
anna : anna
wahyu : wahyu
sartono : sartono
tri : tri
ekop : ekop
addien : addien
ekoy : ekoy
anton : anton
rudi : rudi
hafidh : hafidh
anjar : anjar
Buat crew yang belum punya akun, segera minta.
3. TODO. Yang perlu dilakukan oleh crew sebenarnya cukup simple.
a/ Login ke biling dengan user dan password yang dimiliki
b/ Stat biling sesuai meja jika ada user yang menggunakan komputer
c/ Stop biling jika user selesai menggunakan. Sekalian menerima pembayaran
d/ Jika ada transaksi non internet, seperti print, scan, burn dll masukkan di akun no 1 (paling atas).
e/ Logout jika selesai jaga.

Masalah-masalah tipikal yang selama ini ada.
1. Double login. Menggunakan akun yang sama untuk login. Misal Si A sudah login dengan user admin di komputer 1, kemudian Si B juga login di komputer 2 dengan user admin. Hal ini membuat salah satu dari pengguna akan otomatis terlogout. Oleh karena itu, biasakan login dengan akun sendiri. Okey… cheeerrrs :p
2. Lupa nyetart billing. Saking asyiknya ngenet sendiri, akhirnya lupa kalo ada user yang sudah lama ngendon di komputer di SAT. Ujung-ujungnya, bakal mbingungi sendiri. “Eh.. lupa tak billing tu mbak? Tadi dari jam brp?”. So.. jangan sampai terlena ya.
3. Lupa nyetop billing. Ini biasanya terjadi juga karena alasan yang sama di atas. Karena saking asyiknya, lupa kalo ada user yang udah pergi atau pindah. Ayo… be aware cah. Berikan layanan yang terbaik. Hal ini juga kadang terjadi di akhir jaga. Sehingga besoknya tiba-tiba ada laporan. Begh… ki biling kok bisa sampai 1 juta ki dari mana. Ck ck ck….
4. Toleransi billing. Hal ini yang nantinya banyak menyusahkan koordinator juga. Biasanya soal uang receh. Sistem pembulatan. Misal ada yang ngenet dan tagihannya 3200. Dugh, nanggung! gak ada receh. Akhirnya ditarik 3000 aja 🙂 Tapi lama kelamaan numpuk juga itu 200. He3x. Selain itu juga karena kadang ada user duduk di komputer ttt, kemudian dibilling. Ketika si user tiba-tiba hilang. Akhirnya, billing yang sudah berjalan tadi cuman di stop aja. Tanpa ada yang bayar. (user tadi cuman temene user sebelahe). Akumulasi error yang tidak mendapat penanganan ini, pada akhirnya akan berkumpul di akhir bulan. Fyuh….

Itu laporan kurnia soal billing. Semoga tidak ada lagi yang tanya alamat billing apa? Atau user buat masuk apa. Jugh, selama ini kemana bro n sis…. Sedih aku 🙁